Merlion: Ikon Nasional Singapura yang Mendunia
Akhir dari perjalanan saya menyusuri Sungai Singapura yang bersejarah dan kawasan Central Business District yang dipenuhi gedung pencakar langit membawa saya ke tujuan akhir—Taman Merlion di tepi teluk Marina Bay. Di sinilah berdiri patung Merlion yang terkenal di seluruh dunia itu, simbol kebanggaan dari Negara Singapura. Merlion diciptakan secara khusus sebagai ikon nasional oleh Singapore Tourist Promotion Board (STPB, kini dikenal sebagai Singapore Tourism Board) pada tahun 1964. Konsep awal rancangannya berasal dari Alec Fraser Brunner, seorang ahli ikan asal Inggris sekaligus kurator Van Kleef Aquarium (yang kini telah ditutup dan dibongkar). Merlion kemudian menjadi logo resmi STPB dari tahun 1964 hingga 1997. Patung ikonis ini dirancang oleh Kwan Sai Kheong, saat itu menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Singapura, dan dipahat oleh seniman lokal Lim Nang Seng. Dengan tinggi 8,6 meter, patung Merlion ini menjadi representasi paling terkenal dari simbol nasional Singapura tersebut. Namun, patung ini sebenarnya bukanlah patung Merlion satu-satunya yang ada di Singapura. Singapore Tourism Board mengakui setidaknya lima patung Merlion resmi lainnya (beberapa sumber menyebutkan enam atau bahkan tujuh), termasuk yang berada di Mount Faber dan Tourism Court. Bahkan di Taman Merlion sendiri, ada satu patung Merlion versi kecil setinggi dua meter yang disebut Merlion Cub atau Anak Merlion. Menariknya, banyak wisatawan yang berfoto di sini mungkin tidak menyadari bahwa patung Merlion ini sebenarnya telah dipindahkan dari lokasi aslinya.
 |
Merlion ini dikenal luas di seluruh dunia sebagai lambang pariwisata Singapore |
 |
Jutaan wisatawan mengunjungi destinasi wisata populer ini setiap tahunnya
|
Pemindahan Patung Merlion Dari Tepi Sungai ke Teluk
Setelah hampir setahun proses pembangunannya, Patung Merlion yang sangat terkenal ini pertama kali diresmikan pada 15 September 1972 oleh Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Awalnya, patung ini berdiri tepat di muara Sungai Singapura di lokasi awal Taman Merlion. Namun, setelah Jembatan Esplanade selesai dibangun pada tahun 1997, patung tersebut menjadi terhalang jika dilihat dari perairan Marina Bay. Untuk mengembalikan posisinya sebagai ikon utama, Singapore Tourism Board memutuskan untuk memindahkan patung ini pada tahun 2002. Setelah mempertimbangkan beberapa lokasi alternatif, dipilihlah sebuah dermaga hasil reklamasi baru yang berjarak 120 meter dari lokasi awalnya, tepat di depan Hotel Fullerton dan di sisi lain dari Jembatan Esplanade. Proyek pemindahan ini juga mencakup perluasan taman hingga hampir empat kali ukuran aslinya. Pada 15 September 2002, tepat 30 tahun sejak peresmian pertamanya, Menteri Senior Lee Kuan Yew kembali hadir untuk meresmikan posisi baru patung Merlion. Uniknya, patung ini tetap menghadap ke arah timur seperti di lokasi sebelumnya karena arah ini diyakini membawa keberuntungan menurut prinsip Feng Shui Tionghoa. Dari dek pandang yang baru dibangun di atas sungai, para pengunjung kini bisa memotret patung kebanggaan ini yang memancurkan air dari mulutnya, dengan latar belakang siluet gedung-gedung pencakar langit. Merlion tetap menjadi salah satu landmark paling sering difoto di Singapura, dan kepopulerannya begitu besar hingga tak sulit menemukan berbagai cendera mata mulai dari gantungan kunci, kaus, boneka, hingga magnet kulkas yang menampilkan wujud sang Merlion.
 |
Dalam foto yang saya ambil tahun 2014 ini tampak Merlion dan Esplanade yang ikonik
|
 |
Pembangunan Jembatan Esplanade inilah yang menyebabkan Patung Merlion harus direlokasi
|
Simbol Yang Sarat Sejarah dan Sarat Legenda
Mengapa simbol paling ikonik Singapura berbentuk makhluk setengah singa dan setengah ikan? Meski banyak budaya memiliki legenda makhluk laut mitologisnya sendiri, Merlion secara khusus terkait erat dengan akar sejarah dan budaya Singapura. Ekor ikan melambangkan asal-usul Singapura sebagai perkampungan nelayan yang sederhana di ujung selatan Semenanjung Melaya. Sementara kepala singa merujuk pada legenda pendirian kota ini. Menurut cerita rakyat setempat, pada tahun 1299, seorang pangeran dari Kerajaan Sriwijaya bernama Sang Nila Utama (diyakini berasal dari Palembang, Indonesia) mendarat di pulau yang saat itu dikenal dengan nama Temasek—kemungkinan berasal dari kata Melayu Kuno “tasik” yang berarti danau atau laut. Penamaan “Tumasik” ini juga disebut dalam naskah kuno Jawa abad ke-14 yaitu Nagarakretagama. Dalam kunjungannya, Sang Nila Utama melihat makhluk aneh yang kemudian dijelaskan sebagai seekor singa, hewan yang dianggap membawa pertanda baik dalam banyak budaya. Terinspirasi oleh peristiwa itu, ia menamai pulau ini Singapura, yang berarti “Kota Singa” dalam bahasa Sanskerta, dan mendirikan pemukiman yang kelak menjadi cikal bakal Kerajaan Singapura. Gabungan kedua unsur inilah—singa sebagai simbol kekuatan dan jati diri, ikan sebagai representasi akar sejarah kemaritiman—yang melahirkan sosok Merlion. Konsep ini kemudian dijadikan lambang pemasaran wisata oleh STPB pada tahun 1960-an. Hasilnya adalah makhluk unik yang sepenuhnya mencerminkan kisah Singapura yaitu setengah mitos, setengah sejarah, dan sangat khas.
 |
Kini Merlion menghadap Marina Bay Sands yang menjadi lambang Singapura modern yang juga ikonik |
Merlion dan Marina Bay Sands: Menatap Masa Depan
Lebih dari sekadar simbol nasional, Merlion juga telah menjadi ikon budaya populer. Wujudnya muncul di mana-mana mulai dari cendera mata, karya seni, hingga makanan penutup seperti es krim sehingga menjadikannya salah satu figur paling mudah dikenali yang mewakili Singapura di mata dunia. Kini, Merlion berdiri megah di lokasi barunya di Taman Merlion, menatap ke arah Marina Bay dan bangunan ikonik lainnya yaitu Marina Bay Sands. Kompleks resort terpadu ini selesai dibangun pada tahun 2010 dan langsung mencuri perhatian dunia dengan desain tiga menara tinggi yang dihubungkan oleh SkyPark berbentuk kapal di puncaknya. Di dalamnya terdapat hotel mewah, pusat konvensi, pusat perbelanjaan, museum, dan kolam renang infinity yang mendunia. Marina Bay Sands menjadi simbol ambisi dan pencapaian global Singapura. Saat Merlion memandang cakrawala masa depan dari bibir dermaga, ia seolah menjadi saksi bisu perjalanan luar biasa bangsa ini dari perkampungan nelayan sederhana menjadi kota kelas dunia yang penuh semangat, inovasi, dan harapan.
Singapore Merlion
Merlion Park
Lokasi 1 Fullerton Road, Singapura
Jam Buka
Setiap hari, 24 jam (area publik)
Toko dan tempat makan di sekitar mungkin memiliki jam operasional masing-masing
Comments
Post a Comment