Menyusuri Sungai Legendaris Bangkok Saat Senja
Sejak pertama kali menyeberangi Sungai Chao Phraya dengan kapal saat masih berusia 10 tahun, sungai ini selalu menarik perhatian saya, dari deretan kuil dan bangunan bersejarah di tepiannya hingga kini dipenuhi bangunan kota modern yang menjulang. Sungai ini bukan hanya urat nadi Kota Bangkok, tapi juga salah satu jalur air paling penting di seluruh Thailand. Panjangnya mencapai 372 kilometer, bermula dari pertemuan dua sungai besar yaitu Sungai Ping dari Provinsi Chiang Mai dan Sungai Nan dari Provinsi Nan yang bertemu di Nakhon Sawan. Dari titik itu, Chao Phraya mengalir ke selatan melintasi sedikitnya sepuluh provinsi, termasuk Bangkok, sebelum akhirnya bermuara di Teluk Thailand di wilayah Samut Sakhon.
Dahulu, Bangkok dikenal sebagai "Venesia dari Timur" berkat jaringan kanal dan sungainya yang luas. Sejak era Ayutthaya, Chao Phraya sudah memainkan peran penting dalam sejarah dan perkembangan kerajaan tersebut. Bahkan hingga kini, sungai ini tetap menjadi bagian vital dari kehidupan kota, berfungsi sebagai jalur transportasi air yang masih aktif. Banyak bangunan ikonik berdiri megah di sepanjang tepian Chao Phraya—sebut saja Grand Palace dan Wat Arun yang terkenal. Dan salah satu cara terbaik bagi wisatawan untuk menikmati keindahan sungai ini adalah dengan mengikuti dinner cruise atau pelayaran makan malam.
Meski sudah berkali-kali mengunjungi Bangkok, saya baru kali ini benar-benar mencoba melihat wajah kota dari atas sungai, tidak hanya sekedar melintas ke seberang. Dalam kunjungan terakhir saya, akhirnya saya memutuskan untuk ikut dalam sunset dinner cruise—dan pengalaman ini menjadi salah satu momen paling berkesan selama perjalanan saya di Bangkok kali ini.
 |
Ini pertama kalinya saya mengikuti sunset cruise di Chao Phraya walaupun sudah beberapa kali ke Bangkok |
 |
Kapal Meridien Cruise 1 tiba di Dermaga IconSiam Pier 2 tepat waktu untuk memulai perjalanan ini |
Pengalaman Sunset Cruise dari Dermaga Shopping Mall Mewah
Ada banyak operator yang menawarkan pengalaman dinner cruise menyusuri Sungai Chao Phraya ini, masing-masing dengan konsep dan jadwal yang sedikit berbeda. Untuk perjalanan kali ini, saya memilih Sunset Cruise dari Meridien Cruise, yang berangkat dari IconSiam, pusat perbelanjaan mewah yang kebetulan terletak cukup dekat dengan hotel saya di bagian kedua perjalanan saya di Bangkok kali ini. Agar tak kehabisan tempat, saya memesan tiketnya terlebih dahulu lewat platform pemesanan wisata online. Ada dua pilihan jadwal yang umum ditawarkan oleh Meridien Cruise yaitu sunset cruise yang dimulai sekitar pukul 16.30 saat cahaya matahari keemasan yang sedang terbenam menyinari langit Bangkok, dan dinner cruise yang dimulai sekitar pukul 19.30 ketika sudah memasukki malam hari dan lampu-lampu kota mulai berkilauan di tepi sungai.
Kunjungan saya ke IconSiam ini sekaligus menjadi kunjungan pertama saya ke mall ini. Saya tiba menggunakan BTS Golden Line, dan begitu keluar dari stasiun langsung disambut suasana yang megah dan berkelas. Interior mall yang mewah dan modern benar-benar meninggalkan kesan elegan, meskipun banyak butik di sana jelas berada di luar jangkauan belanja saya sehari-hari. Tanpa berlama-lama, saya langsung menuju loket check-in Meridien Cruise di Pier 1, yang terletak tepat di tepi sungai di bagian belakang mall. Loket ini biasanya dibuka sekitar satu jam sebelum keberangkatan. Karena antrean sudah mulai panjang saat saya tiba, saya memilih untuk langsung konfirmasi pemesanan terlebih dahulu dan menunda menjelajahi isi mall ini saat nanti kembali dari kapal.
 |
Meridien Cruise 1 berlayar meninggalkan dermaga IconSiam untuk perjalanan selama dua jam menyusuri sungai
|
 |
Bagian dalam kapal Meridien Cruise sudah siap untuk hidangan prasmanan dan penampilan live music |
Menyusuri Chao Phraya Sambil Menikmati Hidangan Buffet Internasional
Ketika kapal tiba di Pier 2, kesan pertama saya terhadap Meridien 1 adalah ukurannya yang cukup besar dan desainnya yang modern meskipun bukan kapal terbaru yang berlayar di Sungai Chao Phraya. Kapal ini mampu menampung sekitar 350 tamu dan memiliki dua tingkat area tempat duduk: kabin ber-AC di dalam ruangan, dek dengan jendela lebar di bagian atas, serta area terbuka di bagian depan kapal yang menawarkan pemandangan bebas tanpa halangan ke arah sungai. Saya memilih duduk di bagian haluan depan ini agar bisa lebih maksimal menikmati panorama kota Bangkok dari atas sungai, sambil menyantap hidangan yang disajikan. Hidangan prasmanan seafood internasional yang ditawarkan sangat beragam dan menggugah selera.
Untuk hidangan pembuka dan salad, tersedia berbagai pilihan seperti som tam (salad pepaya khas Thailand), lumpia goreng, kerang hijau, hingga udang segar. Sementara pilihan sup meliputi tom yum yang khas dan sup jamur krim yang lembut. Hidangan utama pun tak kalah menarik. Ada ayam kari hijau, cumi tumis pedas, semur daging sapi, spaghetti dan masih banyak lagi. Bagi tamu yang vegetarian, disediakan juga pilihan menu khusus, ditambah satu sudut khusus masakan India dengan sajian seperti chicken tikka dan paneer masala. Untuk pencuci mulut, tersedia aneka kue dan pastry, crème brûlée, serta beberapa pilihan manisan tradisional Thailand yang manis dan unik.
 |
Berkibarnya bendera kerajaan melambangkan kehadiran Sang Raja di Grand Palace |
 |
Gereja katolik kuno di tepi sungai ini adalah pusat Gereja Katolik di Siam sebelum Katedral terbangun |
Pemandangan Ikonik dan Semilir Angin Senja di Atas Sungai
Pengalaman sunset cruise ini benar-benar memanjakan mata dan lidah secara bersamaan. Duduk di area haluan, saya bisa menikmati panorama Sungai Chao Phraya tanpa halangan—pemandangan kota tua dan bangunan-bangunan ikonik terbentang jelas di hadapan. Alunan musik live dari dalam kapal terdengar cukup nyaring hingga ke tempat saya duduk, menambah suasana meriah selama pelayaran. Semilir angin sore yang bertiup di sepanjang sungai memberikan sensasi segar dan nyaman, menjadi penawar alami dari panasnya udara Bangkok. Kapal mulai bergerak menyusuri sungai ke arah hulu, melewati beberapa jembatan ikonik yang melintasi Chao Phraya—masing-masing menambah pesona visual yang memikat sepanjang perjalanan.
Pemandangan yang kami lewati sungguh tak terlupakan. Kami melintasi Wat Arun yang megah, lalu melihat sekilas kompleks Grand Palace yang tampak dijaga ketat saat itu—kemungkinan besar karena kehadiran Raja di dalam kompleks istana. Rute pelayaran ini juga membawa kami melintasi markas Angkatan Laut Kerajaan Thailand serta Gereja Santa Cruz, gereja Katolik berarsitektur kolonial yang dibangun pada abad ke-18 dan pernah menjadi pusat Vikariat Apostolik Siam hingga tahun 1821 sebelum berdirinya Katedral Assumption. Setelah melewati Jembatan Rama VIII yang gagah dan elegan, kapal pun mulai berbalik arah, kembali menyusuri sungai ke hilir. Di perjalanan pulang ini, kami kembali disuguhi pemandangan yang sama, namun kali ini dalam balutan cahaya senja yang membuat suasana terasa lebih hangat dan syahdu.
 |
Jembatan suspensi kabel tetap Rama VIII yang megah ini terkenal dengan bentuknya yang tidak simetris
|
 |
Kuil Wat Arun yang sangat terkenal ini merupakan ikon dari pariwisata Thailand
|
Panorama Malam yang Memukau dari Atas Kapal
Namun pelayaran belum berakhir saat kapal kembali tiba di seberang area IconSiam. Sebaliknya, kapal terus melaju ke arah hilir menyusuri Chao Phraya, memberikan kesempatan tambahan untuk menikmati gemerlap lampu kota Bangkok di sepanjang tepi sungai. Perut saya sudah kenyang setelah menyantap hidangan makan malam yang lezat, jadi paruh kedua perjalanan ini saya manfaatkan untuk bersantai sambil menikmati semilir angin malam dan suasana menjelang malam hari. Sesekali saya mencicipi beberapa hidangan penutup sambil duduk tenang di area terbuka. Tak lama kemudian, semakin banyak penumpang yang sebelumnya makan di dalam ruangan mulai keluar ke bagian depan kapal untuk berfoto, menikmati pemandangan malam yang indah.
Bagian sungai ini memang menawarkan panorama yang memukau di waktu malam. Deretan kondominium mewah dan hotel-hotel bintang lima seperti Mandarin Oriental, Shangri-La, hingga Banyan Tree mulai memancarkan cahaya lampu yang memantul indah di permukaan air. Salah satu landmark paling mencolok di rute ini adalah Asiatique Sky, bianglala setinggi 60 meter yang menjadi ikon dari Asiatique The Riverfront—kompleks wisata belanja dan kuliner terbuka yang juga dikenal dengan pertunjukan live dan suasananya yang semarak. Sayangnya, saya harus melewatkan kunjungan ke Asiatique yang saya jadwalkan hsehari sebelumnya karena hujan deras yang tiba-tiba turun. Tapi melihatnya dari atas kapal, berpadu dengan cahaya malam Bangkok, rasanya sudah cukup menjadi penutup yang manis untuk pengalaman pelayaran sore ini.
 |
Asiatique mulai tampak, dengan ciri khas bianglala besat dan kapal Sirimahannop yang mewah |
Malam Dimulai, Tapi Petualangan Belum Usai
Pelayaran berakhir tepat saat langit kota sepenuhnya diambil alih oleh kerlip cahaya. Saat saya kembali menjejakkan kaki di dermaga IconSiam, rasanya malam masih terlalu muda untuk diakhiri. Untungnya, mal mewah di tepi sungai ini menyimpan kejutan lain yang tak kalah menarik untuk dinikmati setelah pelayaran singkat ini. Di postingan berikutnya, saya akan membagikan pengalaman menjelajah IconSiam—kompleks gaya hidup dan belanja termegah di Bangkok, termasuk pertunjukan air mancur multimedia-nya yang spektakuler.
Meridien Cruise
Sunset Cruise dengan hidangan Buffet menyusuri Sungai Chao Phraya
Lokasi Check In IconSiam Pier 1, 299 Charoen Nakhon Rd, Khlong Ton Sai, Khlong San, Bangkok 10600, Thailand
Jadwal Cruise
Sunset Cruise – 16.30 - 18.45
Dinner Cruise – 19.30 - 21.45
* Jadwal mengacu pada waktu naik kapal dan perkiraan waktu kembali. Harap diperhatikan bahwa proses check-in biasanya dimulai sekitar satu jam sebelumnya
Harga Paket
Sunset Cruise – mulai dari 599 Baht
Dinner Cruise – mulai dari 899 Baht
* Harga dapat berbeda tergantung hari (hari kerja atau akhir pekan) serta pilihan kapal (Meridian 1 atau Meridian 2)
Comments
Post a Comment