Featured
- Get link
- X
- Other Apps
[ID] Menyusuri Wat Benchamabophit, Kuil Berlapis Marmer Bulan di Bangkok
Jejak Wat Benchamabophit di Uang Logam Thailand
Saat memindahkan foto-foto perjalanan saya yang terbaru ke Bangkok dari ponsel ke laptop, pandangan saya sempat tertuju pada sebuah folder lama yang tersimpan di sana. Folder itu berjudul “Wat Benchamabophit,” berisi foto-foto yang saya ambil hampir sepuluh tahun silam saat sedang bertugas di kota Bangkok. Seketika, kenangan pun muncul kembali tentang kunjungan saya ke sebuah kuil indah yang seluruh bangunannya dilapisi marmer putih, terletak di Distrik Dusit, kawasan administratif kerajaan Thailand. Meski namanya tidak sepopuler Wat Phra Kaew di kompleks Grand Palace, Wat Pho dengan patung Buddha Tidurnya yang megah, atau Wat Arun yang ikonis di tepi Sungai Chao Phraya, Wat Benchamabophit tetap memiliki daya tarik tersendiri. Keanggunan arsitekturnya serta detail ornamen yang memikat membuat kuil ini tak mudah dilupakan.
Menariknya, Wat Benchamabophit pernah tampil di sisi belakang uang koin 5 Baht Thailand selama masa-masa akhir pemerintahan Raja Bhumibol Adulyadej (Rama IX), tepatnya dari tahun 1988 hingga 2017. Namun sejak tahun 2018, seiring naik takhtanya Raja Vajiralongkorn (Rama X), desain koin tersebut diubah dan kini menampilkan lambang kerajaan sang raja. Gambar kuil ini pun tidak lagi digunakan. Pada tahun 2005, Wat Benchamabophit sempat diajukan sebagai calon situs Warisan Dunia UNESCO. Meskipun hingga kini belum resmi masuk dalam daftar yang telah resmi diakui, kuil ini tetap tercatat dalam daftar tentatif resmi milik Thailand. Hal ini membuat saya bertanya-tanya—apa sebenarnya yang membuat kuil ini begitu istimewa?
Wat Benchamabophit merupakan warisan cagar budaya Thailand yang sedang didaftarkan ke Unesco |
Sepasang patung makhluk mistik Singha menjaga pintu masuk dari gedung aula utama kuil ini |
Perpaduan Seni Thailand dan Sentuhan Eropa di Kuil Marmer
Kuil Buddha yang secara resmi bernama Wat Benchamabophit Dusitvanaram ini dikenal juga dengan sebutan Marble Temple atau “Kuil Marmer” dan merupakan salah satu kuil kelas satu dalam hierarki kerajaan Thailand. Meski memiliki banyak ciri khas arsitektur kuil Thailand seperti atap bertingkat, ujung atap yang menjulang tinggi, dan hiasan ornamen rumit, yang membuat kuil ini benar-benar menonjol adalah penggunaan marmer putih elegan yang diimpor langsung dari Italia. Material inilah yang memberi tampilan kuil ini kesan anggun dan berbeda dari kebanyakan kuil lainnya. Pembangunan kuil dimulai pada tahun 1899 atas permintaan Raja Chulalongkorn (Rama V), tidak lama setelah beliau membangun istananya di kawasan Dusit. Oleh karena itu, nama Wat Benchamabophit secara harfiah berarti “kuil raja kelima yang terletak di dekat Istana Dusit.”
Sebagian besar konstruksi utama di kompleks kuil ini selesai dibangun sekitar tahun 1911, dan perancang utamanya adalah Pangeran Narisara Nuwattiwong, saudara seayah Raja Chulalongkorn sendiri. Meskipun memiliki latar belakang militer, Pangeran Naris dikenal luas karena minatnya yang mendalam terhadap seni dan arsitektur tradisional Thailand. Bahkan beIiau menjadi tokoh penting dalam proses modernisasi gaya tradisional Thailand. Wawasan artistiknya banyak dipengaruhi oleh pemaparan terhadap pemikiran Barat, baik melalui pendidikan maupun interaksi pada masa-masa ketika pengaruh misionaris dan budaya asing mulai berkembang di Siam.
Pintu kuil berlapis emas ini menampilkan sosok makhluk surgawi dalam gaya khas Thailand |
Dari jendela berhiaskan kaca patri yang indah ini tampak sekilas dari kompleks Wat Benchamabophit |
Keindahan Marmer Italia dan Detail Ornamen Tradisional
Wat Benchamabophit dikenal karena memadukan arsitektur tradisional Thailand dengan sentuhan Eropa, terutama lewat penggunaan marmer Carrara asal Italia. Marmer yang berasal dari wilayah utara Tuscany, Italia ini dikenal memiliki warna putih atau biru keabu-abuan, sehingga sering disebut sebagai Luna Marble atau "marmer bulan", karena warnanya menyerupai permukaan bulan di malam hari. Marmer putih elegan ini tidak hanya digunakan pada dinding kuil, tetapi juga menghiasi pilar-pilar anggun di sepanjang lorong serta melapisi halaman luas di tengah kompleks, menciptakan kesan terang, bersih, dan mewah.
Seperti kuil-kuil Thailand lainnya, Wat Benchamabophit juga dikenal akan detail ornamennya yang rumit dan penuh seni. Dari pintu kayu jati yang dipahat dengan halus, bingkai jendela yang ramping dan anggun, hingga bagian atap yang dihiasi dengan gable berlapis emas, setiap sudut kuil ini menunjukkan tingkat keahlian dan ketelitian tinggi dalam pengerjaannya. Atap bertingkat yang menjulang dengan garis-garis melengkung dan hiasan chofah runcing di ujung-ujungnya memberikan kesan agung, sementara langit-langit kuil yang dicat dengan motif merah dan emas memberikan nuansa hangat dan megah. Semua elemen ini berpadu menciptakan suasana yang tenang namun penuh wibawa, yang memancarkan keindahan seni sekaligus rasa khidmat secara spiritual.
Ukiran tradisional menghiasi daun jendela kuil yang menggambarkan karya seni tradisional Thailand |
Para umat tengah berdoa di hadapan patung Buddha emas yang megah di dalam aula penahbisan utama |
Makhluk Penjaga dan Warisan Kerajaan di Wat Benchamabophit
Salah satu ciri khas lain dari Wat Benchamabophit adalah sepasang patung singha (mahkluk singa mitologis) besar yang terbuat dari marmer putih, berdiri gagah di depan aula penahbisan (ubosot) dan menjaga pintu utamanya. Dalam mitologi Thai, singha dipandang sebagai penjaga setia dan juga pelindung Buddha. Di dalam ubosot, terdapat patung Buddha berlapis emas yang megah bernama Phra Buddha Chinnarat yaitu sebuah replika yang sangat dihormati dari versi aslinya di Phitsanulok, yang memancarkan ketenangan dan keanggunan di bawah cahaya lembut yang menerobos masuk ke aula marmer tersebut.
Tepat di bawah patung Buddha utama tersebut disemayamkan abu jenazah Raja Chulalongkorn (Rama V), menjadikan Wat Benchamabophit tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga situs penghormatan kerajaan yang mendalam. Selain itu, di bagian barat kompleks kuil ini terdapat area pemakaman kerajaan tempat abu para keturunan raja dan anggota Dinasti Chakri lainnya dimakamkan yang semakin menegaskan ikatan erat antara kuil ini dan keluarga kerajaan Thailand.
Di lapangan kuil dapat dijumpai menara lonceng yang dinaungi atap khas kuil tradisional Thailand |
Menutup Perjalanan di Kuil Marmer yang Abadi
- Get link
- X
- Other Apps
Popular Posts
[EN] Saint Matthias The Apostle Church, My Home Parish
- Get link
- X
- Other Apps
[ID] Gereja Lingkungan Saya, Gereja Santo Matias Rasul
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment